RSS
Selamat datang di bundabikay.blogspot.com... welcome to bundabikay.blogspot.com

Rindu Pelangi chapter 1


Aku begitu familiar dengan tempat ini……..betapa banyak kenangan,canda tawa dan ikrar ikrar konyol yang terlontar saat itu disini belasan tahun silam.
“Ingat ya nanti kalo diantara kita ada yg menikah,,,,yang ga datang berarti ga setia kawan’’  “idih rita pingin buru buru nikah ni…” candaku sambil tertawa saat rita sahabat ku mengatakan itu…..  geeerrrrrr semua kompak ketawa, tinggal rita yg tersipu karena ucapannya sendiri. “nggak gitu juga kaliii..” kilahnya.
“lulus aja baru beberapa jam yang lalu, rita udah ngomongin nikah, mikir dulu kita kuliah di mana ni” tiba tiba ibra yang duduk di sampingku langsung menimpali. “hahahaaa,,,,,iya betul tuh kata ibra, aku sih udah pasti langsung terbang ke Jakarta berkumpul kembali dengan orang tuaku”. “ wah kalo Andre kuliah di Jakarta bakalan ada yang sedih ni” kataku sambil melirik ke Erika. “yeeee……Tata apaan sih ,kan kita tetep bisa komunikasi setiap saat, iya kan ndre?” Iya Erika sayang”
“Ta kamu jadi kuliah di Jogja sekampus sama ibra ya?” kata Erika mungkin untuk menutupi malunya abis di panggil sayang sama Andre, yaa maklumlah temenku yang satu ini pemalu banget. “iya lah biar selalu bersama” jawab ibra sambil mengedipkan mata ke arahku.  “ ya kalo mereka sih tak bisa terpisah kemana mana berduaan mulu” Etik yang dari tadi diam ikut nimbrung juga  “ hahahaaa……emang kenapa tik….bilang aja ngiri” jawabku dan di sambut cubitan di pipiku.
“Mbak mau pesan makanan sekarang atau nanti” tiba tiba seorang pelayan sudah duduk di sampingku menawarkan menu makan dan minum ke aku,,,,,,”eehhh……iya boleh boleh, tapi saya pesan minuman dulu aja ya, lagi nunggu teman teman saya ni” jawabku setelah menguasai diri karena kekagetanku tadi. Setelah menuliskan pesananku, pelayan itu pergi dan tinggal lah aku sendiri.
       Kembali teringat kenangan kebersamaan itu, setelah pengumuman kelulusan kami memutuskan untuk konfoi ke tempat ini. Perjalanan yang sebenarnya jauh tapi kami tidak merasakan cape. Hampir dua jam perjalanan kesini dari sekolah. Naik motor berboncengan dengan orang yang saat itu begitu deket …tak terasa lelah ataupun cape sedikitpun, saat itu adanya hanya senang dan senang. Kenangan yang begitu indah dan tak terlupakan, rasanya ingin kembali terlempar ke masa itu karena jauh di dasar hati ini ada kerinduan untuk bisa mengulang saat itu. Seperti apakah sahabat sahabat ku sekarang, masih rame kah seperti dahulu….Rita yang pemalu, si manis etik yang udah jadi bidan yang selalu sewot dengan hubunganku sama ibra, heheee…diam diam ternyata etik dulu pernah suka sama ibra… Andre yang sudah jadi pengusaha dan si cantik Erika yang entah bagaimana kabarnya sekarang.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Untukmu Ayah



Pengorbanan ayah tak pernah ada alasan “kenapa” dan “ada apa”, yang ia tahu hanya demi kita – Bulan-

Senja merekah menenggelamkan dunia. Matahari perlahan menghilang di ufuk barat. Dan gelap, mulai merangkak pertanda malam akan segera tiba. Aku di sini, terpaku sendiri di sudut kamar kos. Ada resah menyelubung, ada gundah yang membuncah. Mungkinkah rasa tak menentu ini adalah sebuah pertanda? Atau mungkin hanya sebuah rasa biasa yang tak ada artinya? Aku masih tetap terpaku, membisu. Pada siapa pula aku harus bertanya? Sementara di rumah kos ini, hanya aku sendiri penghuninya. Dan, sekeras apapun otakku berpikir, bermacam tanya yang berjejalan dalam rongga kepalaku tetap tidak terpecahkan. Aku tak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi.
Ah, tiba-tiba saja aku teringat pada Ayah. Keriput yang mulai menghiasi wajahnya, melintas bagai halilintar dalam anganku. Imajinasiku melayang, mengingat kisah laluku di waktu kecil bersamanya. Dulu, ketika aku bandel dan Ibu sering memukulku, Ayah adalah orang pertama yang membelaku. Dulu, saat aku menangis karena Ibu tak menuruti kemauanku, maka Ayah pula orang pertama yang menenangkanku. Dan ketika tak seorang pun memepercayai ucapanku, maka Ayah adalah orang pertama yang dengan ikhlas tersenyum dan berkata, “Nak, Ayah mempercayaimu. Ayah yakin, kamu tidak bersalah dalam hal ini,”. Tiba-tiba saja kristal bening berloncatan dari mataku. Aku merindukan masa-masa itu. Masa di mana aku dulu sangat dekat dengan Ayah.
Ayah adalah seorang pekerja keras. Hanya de
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Terima kasih sudah berkunjung bundabikay.blogspot.com... Thank you for visit bundabikay.blogspot.com
KEB Warung Blogger Komunitas Blogger Bekasi  photo 024da144-a97a-4377-a683-427df5b8ad46_zps7c9d994d.png  photo 574d7220-268e-4447-a81e-b29d43bb9155_zps23255953.png  photo 3ec6ff7f-21fe-439a-bede-d4170b8cbadd_zpsb5204ac3.jpg